Upaya Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI untuk menekan polusi udara Jakarta dengan cara menyemprotkan air ke jalan tersebut menuai beragam tanggapan pro kontra.
Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta disemprot air dengan harapan bisa mengurangi polusi udara. Rencana menyemprotan air dari atas gedung juga dicanangkan usai gagal menurunkan hujan buatan dengan metode Teknologi Modifikasi Cuaca .
"Yang terpenting itu menyelesaikan persoalan dari akar masalahnya, lalu bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkan pada warga," katanya usai acara peluncuran seri parfum terinspirasi polusi"Our Earth" di bilangan Jakarta Pusat, Jumat, 25 Agustus 2023. Meski demikian, terdapat jurnal lain yang berpendapat berbeda. Jurnal tersebut memiliki judul 'Environmental Chemistry Letters volume' yang dipublikasikan pada 2014.
2 dari 7 halaman1. Greenpeace Indonesia Sebut Itu Aksi Reaktif, Bukan SolutifBeberapa hari lalu, sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta disemprot air dengan harapan bisa mengurangi polusi udara. Rencana menyemprotan air dari atas gedung juga dicanangkan usai gagal menurunkan hujan buatan dengan metode Teknologi Modifikasi Cuaca .
Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah membuka data, menunjukkan apa saja industri yang mencemari udara dan menggagas upaya konkret untuk mengontrolnya. Apa yang dilakukan sekarang untuk mengatasi polusi tidak bisa dinilai sebagai upaya serius. Mayarakat juga diajak lebih cerdas dalam memilah mana saja yang merupakan"solusi palsu" dalam mengatasi masalah polusi maupun dampak krisis iklim secara general. Caranya, sebut Charlie, dimulai dengan mengecek informasi yang didapatkan.
Ketua Majelis Kehormatan PDPI Tjandra Yoga Aditama mengatakan berdasarkan data ilmiah metode ini menunjukkan hasil yang berbeda-beda. "Disebutkan bahwa penyemprotan air secara geoengineering dapat menurunkan kadar polusi PM 2.5 secara efisien. Tetapi memang metodologi penelitian tahun 2014 ini tidaklah selengkap penelitian di jurnal Toxic yang juga tahunnya lebih baru, sehingga secara ilmiah kita jelas membandingkan keduanya," ujar Tjandra.
Tak berhenti di sana, lanjut Tjandra, India juga pernah mencoba menyemprotkan air di polusi udara New Delhi. Namun, upaya itu tidak memberikan hasil yang memadai. "Dengan beberapa penjelasan di atas maka memang harus betul-betul dianalisa secara ilmiah cara apa yang akan kita gunakan untuk mengatasi polusi udara yang masih terus buruk pada hari-hari ini," kata Tjandra.
"Kalau mau dilakukan, ya hujan buatan yang berkala. Namun, ini dampaknya hanya sementara, karena kita tidak melakukan intervensi terhadap sumber penyebab polusi. Kita jangan juga terjebak di hilir padahal intervensi juga harus sampai ke hulu," tambahnya. Penyemprotan air ke jalan dapat menghilangkan partikel dari permukaan jalan dan mengurangi konsentrasinya di lingkungan jalan secara lebih menyeluruh.
"Takutnya ini yang kecil tadi kan karena disemprot pada situasi tertentu dan waktu tertentu air yang disemprot itu bisa naik lagi karena menguap, takutnya begitu," ucap dia. "Catatannya adalah bahwa airnya itu dibuang-buang. Itu kan hanya sekali semprot, sudah langsung dipakai dan dibuang saja," terang dia.
Lebih lanjut, Edvin berujar bahwa cara paling efektif adalah menurunkan hujan buatan dengan melakukan TMC. Namun, kata dia, tak adanya awan hujan menyulitkan TMC dilakukan. Heru menyebut, penyemprotan ini masih terus dilihat dan dievaluasi hasilnya oleh Pemerintah Daerah maupun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Begini Cara BUMD Ikut Dorong Jakarta Jadi Kota Bertaraf GlobalBank DKI turut mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewujudkan Jakarta sebagai kota global.
Read more »
Penyiraman Jalan Tak Efektif Tangani Polusi, Ini Kata Heru BudiMenurut Heru, ini merupakan upaya sementara dari berbagai upaya jangka pendek untuk segera menangani polusi udara.
Read more »
516 Kendaraan Terjaring Razia Uji EmisiSatuan Tugas (Satgas) Uji Emisi DKI Jakarta melakukan razia kendaraan bermotor di 5 wilayah DKI Jakarta
Read more »
Pawai Reog Ponorogo, Upaya untuk Melestarikan Budaya BangsaPenampilan reog Ponorogo kini lebih disesuaikan dengan zaman, seperti mengubah sejumlah gaya tarian dan musik menjadi lebih modern.
Read more »
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Jabodebek Turun Hujan!Pada malam hari nanti, hujan ringan akan turun di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sementara, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan.
Read more »