Media MBC melaporkan bahwa ketika penyelidikan hendak dilakukan, kapal tersebut sudah kembali melanjutkan perjalanan.
Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia dialami sejumlah anak buah kapal warga negara Indonesia di kapal China. Para korban pun berhasil menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada awak media di Korea Selatan saat berlabuh di Busan.Baca Juga
"Para ABK WNI tersebut telah meminta bantuan pengacara pro bono setempat untuk menyelesaikan permasalahan mereka," jelas dia. Penelusuran Liputan6.com, para ABK itu berada di kapal Long Sing 629 milik China. Mereka memberikan informasi tentang keadaan mereka ke media Korsel saat sedang berlabuh di Busan.
Selanjutnya, media MBC juga menampilkan adanya surat pernyataan dari para ABK yang menyatakan kesediaan mereka untuk dikremasi bila timbul suatu musibah hingga meninggal di tempat kapal itu bersandar. 2 dari 3 halamanMenangkap Ikan HiuKeadaan digambarkan lebih parah lagi, ketika ada laporan bahwa air mineral yang dibawa untuk perbekalan di kapal tersebut hanya diminum oleh awak China. Sedangkan awak Indonesia hanya diizinkan meminum air laut yang difiltrasi.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
211 ABK WNI Kapal Pesiar Valor dan Freedom Isolasi di RS Wisma AtletSemua pasien diterima dalam keadaan sehat tanpa gejala termasuk di dalamnya ada 1 ABK WNA dari Ukraina dan 1 WNA dari India.
Read more »
Trending di Korea Selatan, Bagaimana Nasib 14 WNI ABK di Kapal China?Media Korea Selatan, MBC News melaporkan adanya sejumlah WNI yang bekerja sebagai ABK diperlakukan seperti budak di kapal China.
Read more »
GP Ansor Kutuk WNI ABK Kapal China Dibuang ke Laut |Republika OnlineAnsor mendesak pemerintah segera mengusut aksi biadab Kapal Longxing.
Read more »
ABK WNI Diperbudak di Kapal Nelayan TiongkokDalam laporan stasiun televisi Korsel tersebut, beberapa ABK asal Indonesia itu sakit dan meninggal. Jasad mereka kemudian dibuang di laut.
Read more »