Nilai tukar dolar AS pagi ini kembali mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam masih kokoh berada di atas level Rp 15.300.
pagi ini kembali mengalami penguatan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam masih kokoh berada di atas level Rp 15.300.
Mengutip data RTI, Selasa , dolar AS pagi ini tercatat menguat 6 poin atau naik 0,04% ke level Rp 15.373. Dolar AS berada di level tertingginya pada Rp 15.380 dan terendahnya Rp 15.320. Secara bulanan dolar AS masih menguat 0,41%. Namun jika dilihat dari awal tahun dolar AS masih melemah -1,27%.Dolar AS pagi ini memang tampil mendominasi dan menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Penguatan paling besar terhadap dolar Taiwan, yuan China, yen Jepang hingga euro. Dolar AS hanya melemah terhadap dolar Selandia Baru, dolar Kanada, dolar Hong Kong dan won Korea.
Rupiah sebenarnya juga cukup berotot, terbukti menguat terhadap mayoritas mata uang dunia. Penguatan paling besar terhadap ringgit Malaysia, dolar Taiwan, yen Jepang hingga baht Thailand. Rupiah hanya melemah terhadap dolar AS, dolar Australia dan won Korea.IHSG berada di level tertingginya pada 6.950 dan terendahnya 6.938. Sebanyak 182 saham menguat, 108 turun, dan 232 stagnan.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Mampukah Rupiah Menguat?Nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) potensi bisa menguat terbatas.
Read more »
Meeting The Fed Mulai Nanti Malam, Waswas Rupiah Turun!Pergerakan nilai tukar rupiah melawan dolar AS terpantau masih merana.
Read more »
Pengamat: Rupiah berpotensi melemah hingga Rp15.400 per dolar ASPengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke arah Rp15.380-Rp15.400 per dolar AS dengan ...
Read more »
Kabar Buruk Ini Bikin Rupiah Takluk Lawan Dolar ASRupiah ditutup melemah dan semakin menjauhi posisi Rp15.300/US$. Hal ini disebabkan derasnya capital outflow dari investor asing.
Read more »