Program Makan Gratis Prabowo Dinilai Tidak Realistis, Pengamat Ungkap Alasannya

Malaysia News News

Program Makan Gratis Prabowo Dinilai Tidak Realistis, Pengamat Ungkap Alasannya
Malaysia Latest News,Malaysia Headlines
  • 📰 VIVAcoid
  • ⏱ Reading Time:
  • 32 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 90%

Pengamat ekonomi, Andhika Nurwin Maulana mengatakan bahwa kebutuhan infrastruktur pendukung untuk pendidikan lebih dibutuhkan para siswa dibandingkan dengan makan gratis.

“Kebutuhan infrastruktur pendukung untuk pendidikan lebih dibutuhkan oleh para siswa. Cawapres Prabowo Subianto menjanjikan program gizi yang seimbang kepada pelajar, siswa prasekolah, hingga ibu hamil dengan perkiraan anggaran hingga Rp. 400 triliun. Dari hal pemberian gizi tinggi adalah bukan tanggung jawab sarana pendidikan dan juga penggunaan dana yang sangat besar akan mengorbankan anggaran untuk program dan sektor lainnya yang lebih prioritas.

“Alokasi anggaran pendidikan masih sangat dibutuhkan untuk sebaran sarana pendidikan. Penggunaan anggaran yang sangat besar sebenarnya bisa dialokasikan ke program lain seperti penambahan jumlahpendidikan. Masih tingginya kebutuhan penambahan fasilitas pendidikan terutama masyarakat tidak mampu yang tinggalnya di daerah padat penduduk.

“Kebutuhan yang lebih penting yaitu fasilitas pendidikan sekolah yang masyarakatnya tinggal di daerah terpencil. Wilayah geografis Indonesia terbentang dengan banyak pulau dan pegunungan, sehingga sebaran jumlah fasilitas pendidikan juga harus mencapai daerah-daerah tersebut,” ujarnya

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

VIVAcoid /  🏆 3. in İD

Malaysia Latest News, Malaysia Headlines



Render Time: 2025-02-27 17:00:49