Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki data intelijen soal kondisi internal
dan agenda partai politik dinilai menjadi bentuk nyata campur tangan atau cawe-cawe, menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024.
Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid menyebutkan hal ini belum ada pelanggaran yang dilakukan Presiden Jokowi mengenai data intelijen partai politik. Hal yang wajar ketika seorang Presiden buka-bukaan mempunyai data intelijen dari partai politik, ungkap Meutya. Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Rudy Salim Ngaku Rugi Segini Selama Bisnis Bareng Raffi AhmadRudy Salim buka-bukaan nilai kerugian yang ia terima selama berbisnis dengan selebriti ternama, Raffi Ahmad.
Read more »
Video: Buka-bukaan CEO AdaKami Usai Dipanggil OJKBuka-bukaan CEO AdaKami Usai Dipanggil OJK
Read more »
Bos PGE Blak-blakan Rencana Kerja Sama dengan KenyaPertamina Geothermal Energy Tbk buka-bukaan perihal kerjasama dengan Kenya, Afrika
Read more »
Internet 5G di RI Super Lambat, Mastel Buka-Bukaan RisikonyaMastel ungap risiko penerapan jaringan 5G yang lambat di RI. Simak selengkapnya!
Read more »
BI Buka-bukaan Progres Terbaru Rupiah Digital, Simak!Bank Indonesia terus mematangkan penerbitan rupiah digital atau yang tercakup ke dalam konsep Central Bank Digital Currency (CDBC)
Read more »