H&M menutup toko yang menjadi ikon keemasan perusahaan di China akibat permintaan yang lesu.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Merk fast fashion asal Swedia H&M menutup toko ikoniknya di Sanlitun, China pada hari Minggu lantaran permintaan yang lesu setelah pembatasan Covid-19.
“Seiring dengan berlanjutnya transformasi digital ritel dan perubahan kebiasaan belanja pelanggan, kami akan terus mengoptimalkan portofolio toko kami agar sesuai dengan setiap pasar.” jelas perusahaan dalam pernyataannya. Secara global, jumlah toko H&M pada 2019 berjumlah 5.076 toko menurun pada 2022 menjadi 4.456 toko. Perusahaan akan menutup lebih banyak tokonya di ‘pasar yang sudah matang’ tahun ini.
CEO H&M Helena Helmersson mengatakan bahwa kinerja tersebut dipengaruhi oleh situasi geopolitik dan inflasi.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Tiga astronaut Shenzhou-15 China kembali ke Bumi dengan selamatTiga astronot China yang berada di pesawat luar angkasa berawak Shenzhou-15 kembali ke Bumi dengan selamat setelah mereka menyelesaikan misi stasiun luar angkasa selama enam bulan.
Read more »
Erick Thohir: Ingat, Peristiwa Kanjuruhan Masih Dalam Catatan FIFA | Goal.com IndonesiaMenjelang kompetisi musim baru, ketua umum PSSI Erick Thohir mengingatkan supaya seluruh suporter berkomitmen menjaga keamanan. PSSI Liga1 Indonesia
Read more »
Tadinya Kabar Baik, Eh Ternyata China Malah Bikin Buntung RIDibukanya kembali aktivitas ekonomi China ternyata belum begitu menguntungkan bagi Indonesia seperti yang diharapkan
Read more »
China Klaim Berdaulat atas Pulau dan Perairan Laut China Selatan, Tolak Berbicara dengan Menhan ASLetjen Jing Jianfeng menyatakan 'China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan.'
Read more »
Permintaan Tinggi, Garam Lokal Bali Diklaim Digemari Pasar Eropa, Begini AlasannyaPermintaan atas garam tradisional Bali terus meningkat. Bahkan, merambah ke pangsa pasar Eropa. Permintaan juga meningkat dibandingkan garam dari luar Bali, hal ini dikarenakan pengembangan garam dengan rumah kaca yang tidak tergantung dengan cuaca. Pemerintah Provinsi Bali berencana akan mengemban
Read more »