Seorang pastor di Rwanda ditahan di tengah pandemi virus corona COVID-19, setelah gerakannya terpantau drone. Pastor
jpnn.com, KIGALI - Otoritas di Rwanda menggunakan drone alias pesawat nirawak memantau pergerakan warga, di tengah penerapan karantina wilayah di ibu kota, Kigali, guna mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Drone juga untuk menyampaikan informasi mengenai aturan karantina wilayah, sekaligus membantu menemukan mereka yang melanggar kebijakan tersebut.
Baca Juga: Satu di antaranya akan menyiarkan rekaman suara berisi instruksi dan satu alat lainnya memantau pergerakan warga. "Drone terbang di wilayah yang tidak ada pos pemeriksaan dan anggota patroli tidak dapat berjaga di sana," kata juru bicara kepolisian, John Bosco Kabera. Salah satu pelanggar aturan adalah seorang pastor yang berpura-pura ingin menghadiri sebuah wawancara radio.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Aplikasi PeduliLindungi Saling Melindungi dari Bahaya COVID-19Aplikasi PeduliLindungi memiliki fitur aplikasi tracking yang dapat mendeteksi pergerakan terpapar Covid-19 selama 14 hari...
Read more »
Angka Kematian di Wuhan Tetiba Melejit, Masih Percaya Data Tiongkok soal COVID?Kecurigaan bahwa Tiongkok tidak transparan mengenai pandemi virus corona telah meningkat dalam beberapa hari ini
Read more »
Yosafat Abimanyu, Putra Ahok yang Makin Mencuri PerhatianBeberapa hari belakangan ini, putra Ahok, Yosafat Abimanyu, mencuri perhatian masyarakat.
Read more »
Cara Kerja Aplikasi Ponsel Lacak Orang Positif CoronaBeberapa negara kini memanfaatkan teknologi yang ada di dalam ponsel untuk melacak pergerakan pasien positif virus corna Covid-19.
Read more »