Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah mengatakan banyak pelaku usaha yang sudah memasuki pasar industri BPR dan BPR syariah (BPRS). Industri ini dituntut untuk memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia Tedy Alamsyah mengatakan, banyak pelaku usaha yang secara ekspansif sudah memasuki pasar industri BPR dan BPR syariah . Beberapa di antara mereka adalah bank umum, teknologi finansial, koperasi, dan berbagai layanan keuangan mikro lainnya.
Sebagaimana diketahui, BPR atau BPRS menjalankan fungsi intermediasi layaknya bank umum dengan menyalurkan pembiayaan dan menerima layanan simpanan, baik melalui tabungan maupun deposito. Kendati demikian, BPR tidak dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran, seperti kliring dan jual-beli valuta asing. Selain itu, BPR juga tidak dapat melakukan transaksi giral sebagaimana bank umum.
Industri BPR dewasa ini menghadapi sederet masalah, terutama terkait dengan tata kelola, manajemen risiko, serta kapasitas sumber daya manusia. Ketiga hal itu mengakibatkan sejumlah BPR bertumbangan lantaran terindikasiGrafik menunjukkan kesenjangan antara kebutuhan pembiayaan UMKM dengan pembiayaan yang tersedia pada 2021. Sumber: OJK
Tedy menambahkan, kehadiran Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan telah mengajak industri BPR naik kelas sekaligus membawa angin segar bagi para pelaku usaha. Melalui regulasi itu, nama industri telah diubah dari sebelumnya perkreditan dalam BPR dan pembiayaan dalam BPRS menjadi perekonomian.
Selain itu, OJK juga tengah merancang sebuah peta jalan pengembangan BPR dan BPRS sebagai upaya untuk memperkuat tata kelola industri. Peta jalan tersebut akan memuat berbagai aspek penguatan industri secara komprehensif, mulai dari peningkatan daya saing melalui penguatan tata kelola, manajemen risiko, prinsip kehati-hatian, hingga sumber daya manusia.
BPR BPRS Industri Pelaku Usaha Regulasi Digitalisasi
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Perbarindo: Digitalisasi Penting agar BPR-BPRS Bisa BersaingLangkah digitalisasi dengan menggunakan identitas kependudukan digital (IKD) dalam layanan perbankan di BPR/BPRS dinilai Teguh sebagai langkah berani Perbarindo untuk bersaing dalam industri perbankan.
Read more »
OJK: 25 BPR dan BPRS ajukan konsolidasi per Maret 2024Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan sebanyak 25 bank perekonomian rakyat (BPR) dan BPR syariah (BPRS) ...
Read more »
Penjualan Mobil dan Motor Lesu, Industri Komponen Otomotif Ikut KendurIndustri komponen adalah hulu industri otomotif yang kinerjanya bergantung pada kinerja penjualan industri hilirnya.
Read more »
BPR Jatuh Bertambah Jadi 9, Terbaru BPR Bali Artha AnugrahBPR jatuh bertambah lagi, kini bertambah jadi 9 sepanjang empat bulan di tahun 2024. Terbaru ada PT BPR Bali Artha Anugrah, Denpasar, Provinsi Bali.
Read more »
40 BPR/BPR Syariah Siap Merger di Kuartal II-2024Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan akan ada merger besar-besaran Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Read more »
Gencar Tutup BPR Bermasalah, OJK: Biar Bisa Masuk Pasar ModalOJK menyatakan, secara keseluruhan pertumbuhan BPR di Indonesia bagus, tetapi masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah
Read more »