Polres Karanganyar menangkap empat pemuda pelaku klitih berkas di jalan Solo-Sragen di Kecamatan Jaten. Kawanan preman itu ternyata warga Klaten.
Solopos.com, KARANGANYAR —
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti satu bilah pedang, satu bilah pedang berbentuk gerigi, sepeda motor Kawasaki KLX hijau hitam tanpa nomor polisi, sepeda motor Honda CRF warna hitam merah, dan motor Yamaha NMAX hitam dengan nopol AD5837JL. Kronologi kejadian, saat itu korban bersama tujuh rekannya pergi ke warung angkringan sebelah barat SPBU Palur, Mojolaban sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu sekitar pukul 04.00 WIB, mereka pulang melalui. Di tengah jalan, tepatnya di simpang tiga Gudang Garam, korban bertemu dengan rombongan pengendara motor lain yang berjumlah 15 orang. Mereka mengendarai 10 sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Oalah, Pria Bertato Berbohong soal Jadi Korban Klitih di Depan Taman PintarPria bertato yang mengaku menjadi korban klitih di depan Taman Pintar Jogja ternyata berbohong.
Read more »
|em|Ngaku|/em| Jadi Korban Klitih, Korban Ternyata Menyayat Tangannya Sendiri |Republika OnlinePelaku menyayat tangannya dengan cutter dan mengunggahnya ke medsos.
Read more »
Ngaku Jadi Korban Klitih, Polisi Periksa Motif Pria Sayat Diri Sendiri |Republika OnlinePelaku juga mengunggah luka hasil sayatan di tangan kirinya di media sosial.
Read more »
Akhir Cerita Warga Jogja yang Mengaku Korban Klitih, Kini Terancam DipenjaraPria asal Kota Yogyakarta ini ternyata membuat laporan palsu terkait kasus klitih di depan Taman Pintar.
Read more »
Kejiwaan Pria Ngaku Korban |em|Klitih|/em| dan Sayat Diri Sendiri Diperiksa Psikolog |Republika OnlinePelaku menyayat dirinya menggunakan pisau cutter.
Read more »
Bakul Pasar Tradisional di Colomadu Karanganyar Deklarasi Dukung PrabowoDukungan untuk Prabowo Subianto datang dari para bakul pasar tradisional di wilayah Colomadu, Kabupaten Karanganyar dan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera).
Read more »