Orang Indonesia Meninggal 6 Tahun Lebih Cepat Akibat Stunting, Pakar Sebut BPOM Harus Diperkuat

Malaysia News News

Orang Indonesia Meninggal 6 Tahun Lebih Cepat Akibat Stunting, Pakar Sebut BPOM Harus Diperkuat
Malaysia Latest News,Malaysia Headlines
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 79 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 35%
  • Publisher: 83%

Pakar kebijakan publik yang juga dosen Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Dr. Riant Nugroho, M. Si mengatakan, stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Liputan6.com, Jakarta - Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan . Hal ini disampaikan oleh pakar kebijakan publik yang juga dosen Universitas Jenderal Achmad Yani Dr. Riant Nugroho, M. Si.

"Kalau apa yang masuk ke tubuh jelek, maka hasilnya juga jelek," ucap Riant dalam dialog terbuka"Inovasi Kebijakan dalam Menghadapi Tantangan Pengawasan Obat dan Makanan" yang diselenggarakan Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani secara hybrid, Rabu 5 April 2023. "SDM yang 'lewat' begitu saja ini tentu menjadi kerugian bagi bangsa. Bagaimana Indonesia mau mengejar pertumbuhan ekonomi dunia jika SDM-nya banyak yang mengalami stunting dan meninggal di usia produktifnya," kata Riant.

2 dari 5 halamanPeran Pengawasan Obat dan MakananPendapat senada juga disampaikan Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Drg. Agus Suprapto, M. Kes. “Sebab obat dan makanan mencakup seluruh siklus kehidupan manusia dan ada juga dinamika industri yang ikut terlibat di dalamnya,” kata Agus dalam kesempatan yang sama.3 dari 5 halamanPenyampaian Literasi Edukasi Obat dan MakananDalam berbagi peran pengawasan ini, edukasi terhadap unsur masyarakat dan organisasi dapat dilakukan melalui literasi bersama.

4 dari 5 halamanKelembagaan BPOM Kini Kurang MumpuniSementara, Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M. Si dari Ikatan Apoteker Indonesia menyatakan kelembagaan BPOM saat ini kurang mumpuni untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan juga tantangan kesehatan dan kefarmasian yang terjadi saat ini.Sejumlah tantangan yang dimaksudnya itu antara lain tingginya jumlah produk ilegal ataupun palsu yang beredar di pasar. Ini tidak memadai untuk diawasi secara menyeluruh oleh SDM BPOM yang jumlahnya terbatas.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Malaysia Latest News, Malaysia Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

54 Persen Pekerja Pernah Alami Stunting, Pakar Kebijakan Publik: Perkuat Peran BPOM54 Persen Pekerja Pernah Alami Stunting, Pakar Kebijakan Publik: Perkuat Peran BPOM54 persen tenaga kerja di Indonesia mengalami stunting saat masa anak-anak, pakar kebijakan publik berkomentar begini.
Read more »

Ade Armando Resmi Bergabung ke PSSI: Sejalan dengan Akal Sehat SayaAde Armando Resmi Bergabung ke PSSI: Sejalan dengan Akal Sehat SayaPakar komunikasi dan pegiat media sosial, Ade Amando resmi bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Read more »

Sebanyak 70 Ribu Malaikat akan Menyeret-nyeret Orang-Orang Kafir ke Neraka |Republika OnlineSebanyak 70 Ribu Malaikat akan Menyeret-nyeret Orang-Orang Kafir ke Neraka  |Republika OnlineAllah SWT menyiapkan neraka bagi orang-orang kafir
Read more »

Enzy Storia: Tubuhku Nggak Sekuat Orang-orangEnzy Storia: Tubuhku Nggak Sekuat Orang-orangEnzy Storia: Tubuhku Nggak Sekuat Orang-orang
Read more »

Berkat Judi, 3 Orang Ini Masuk Daftar Orang Terkaya di DuniaBerkat Judi, 3 Orang Ini Masuk Daftar Orang Terkaya di DuniaBerikut adalah 3 orang terkaya di dunia di industri judi dan kasino.
Read more »

Update Daftar Orang Terkaya Indonesia: Chairul Tanjung Tergeser, Jerry Ng Bos ARTO TerdepakUpdate Daftar Orang Terkaya Indonesia: Chairul Tanjung Tergeser, Jerry Ng Bos ARTO TerdepakNama pengendali Bank Jago (ARTO), Jerry Ng tidak lagi ada dalam 30 orang terkaya Indonesia yang diukur hartanya secara realtime oleh Forbes.
Read more »



Render Time: 2025-04-02 07:33:29