Menakar Kinerja Keuangan Negara Empat Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin

Malaysia News News

Menakar Kinerja Keuangan Negara Empat Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin
Malaysia Latest News,Malaysia Headlines
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 67 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 92%

Berita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa

EVALUASI kinerja keuangan negara empat tahun pemerintahan Jokowi-Amin menjadi isu krusial. Pasalnya, selama periode ini APBN mengalami tekanan luar biasa untuk kebutuhan penanganan dampak pandemi covid-19. Selama tiga tahun berturut-turut dari APBN 2020 sampai 2022, pemerintah melalui Perpu Nomor 1/2020 terpaksa mengambil kebijakan defisit anggaran melewati batas maksimal 3% dari produk domestik bruto sesuai dengan UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Evaluasi kinerja keuangan ini dapat menjadi cermin bagi pemerintahan Jokowi yang sudah memasuki tahun terakhir. Jokowi harus meneguhkan komitmen untuk meninggalkan legacy terbaik bagi negeri tercinta, dengan menunaikan secara maksimal semua janji politik yang pernah diucapkan. Sisa masa pemerintahan ini harus difokuskan pada penyelesaian target RPJMN. Perilaku belanja APBN yang kurang rasional melebihi kemampuan fiskal bagaikan besar pasak daripada tiang perlu ditinggalkan.

Analisis lebih lanjut terhadap LKPP dari 2019 sampai dengan 2022 membuktikan melorotnya kekayaan bersih tersebut akibat pemerintah terlalu bersemangat menggenjot utang. Namun, di pihak lain, utang tersebut tidak digunakan menambah aset produktif negara. Untuk 2020 dan 2021, penambahan utang tersebut digunakan menutup defisit APBN yang menganga sesuai dengan UU Nomor 24/2002 tentang Surat Utang Negara.

Selama empat tahun terakhir, angka keseimbangan primer begitu senjang dan selalu minus, yaitu 2019 sebesar Rp348,65 triliun, 2020 sebesar Rp947,70 triliun, 2021 sebesar Rp775,06 triliun, dan 2022 sebesar Rp460,42 triliun. Angka keseimbangan primer negatif itu berada di atas jumlah bunga pinjaman yang harus dibayar memberi bukti penerimaan pinjaman baru selain untuk melunasi pinjaman juga untuk membayar bunganya.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Malaysia Latest News, Malaysia Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Nahdlatul Ulama, Hari Santri dan Inovasi TeknologiNahdlatul Ulama, Hari Santri dan Inovasi TeknologiBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »

Prabowo Berpotensi Kehilangan Suara NU jika Gandeng GibranPrabowo Berpotensi Kehilangan Suara NU jika Gandeng GibranBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »

Zulhas Klaim Prabowo Sudah Kantongi Nama CawapresZulhas Klaim Prabowo Sudah Kantongi Nama CawapresBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »

Ricciardo Ungkap Cederanya di GP Belanda Lebih Buruk dari yang TerlihatRicciardo Ungkap Cederanya di GP Belanda Lebih Buruk dari yang TerlihatBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »

Menang Tipis Atas Bremen, Dortmund ke Puncak Klasemen BundesligaMenang Tipis Atas Bremen, Dortmund ke Puncak Klasemen BundesligaBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »

Fajar/Rian Klaim Capai Semifinal Denmark Terbuka Berkat Persiapan MatangFajar/Rian Klaim Capai Semifinal Denmark Terbuka Berkat Persiapan MatangBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »



Render Time: 2025-02-24 23:42:58