Dwikorita menyatakan, masa peralihan musim memiliki kondisi yang memicu terbentuk awan kumulonimbus. Awan tersebut berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia. Dwikorita menjelaskan, masa peralihan dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba akan membuat hujan turun dari sore hingga menjelang malam hari didahului udara hangat dan terik Matahari pada pagi hingga siang hari. Ini terjadi karena radiasi Matahari saat pagi hingga siang hari cukup besar sehingga memicu proses terbentuknya awan. Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat. Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu peningkatan cuaca ekstrem Indonesia. Fenomena atmosfer tersebut yakni aktivitas Monsun Asia yang masih dominan serta aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia Bagian Timur yang diprediksi memasuki wilayah pesisir barat Indonesia beberapa pekan ke depan
Dwikorita menyatakan, masa peralihan musim memiliki kondisi yang memicu terbentuk awan kumulonimbus . Awan tersebut berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia . Dwikorita menjelaskan, masa peralihan dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba akan membuat hujan turun dari sore hingga menjelang malam hari didahului udara hangat dan terik Matahari pada pagi hingga siang hari. Ini terjadi karena radiasi Matahari saat pagi hingga siang hari cukup besar sehingga memicu proses terbentuknya awan.
Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat. Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu peningkatan cuaca ekstrem Indonesia. Fenomena atmosfer tersebut yakni aktivitas Monsun Asia yang masih dominan serta aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia Bagian Timur yang diprediksi memasuki wilayah pesisir barat Indonesia beberapa pekan ke depa
Masa Peralihan Musim Awan Kumulonimbus Cuaca Ekstrem Indonesia Radiasi Matahari Hujan Udara Hangat Terik Matahari Fenomena Atmosfer Monsun Asia Madden Jullian Oscillation (MJO) Samudra Hindia Bagian Timur Pesisir Barat Indonesia
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pemilu 2024: Siapa Prabowo Subianto, politisi 'darah biru' dengan masa lalu kelam yang bakal memimpin Indonesia?Setelah dua kali mencoba dan gagal, Prabowo Subianto akhirnya berhasil menduduki kursi tertinggi di Indonesia. Pada Rabu (14/04) dia memenangi pemilihan presiden, mengalahkan dua pesaingnya: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo – merujuk pada hasil hitung cepat sementara lembaga-lembaga survei.
Read more »
Respons Ernest Prakasa Agak Laen Resmi Jadi Film Komedi Indonesia Terlaris Sepanjang MasaPeringkat kedua film Indonesia terlaris sepanjang masa, kini telah resmi beralih kepada Agak Lain
Read more »
Capres Terpilih, Kementerian Kebudayaan Itu PerluSELESAI sudah masa kampanye calon presiden dan wakil presiden, kini tibalah saat warga Indonesia menentukan pilihan.
Read more »
Investasi gizi pada anak selamatkan masa depan bangsaSepertinya kita perlu memikirkan kembali asupan makanan yang diberikan kepada anak. Jangan hanya sekadar kenyang atau ingin serba praktis, lalu memberikan ...
Read more »
PSI Sesalkan Film Dokumenter Dirty Vote Muncul di Masa Tenang PemiluPartai Solidaritas Indonesia (PSI) menganggap kemunculan film dokumenter yang berjudul 'Dirty Vote' di tengah masa tenang Pemilu 2024 tidak tepat.Wakil
Read more »
Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar di Akhir Masa KampanyeKampanye Pilpres 2024 berakhir Sabtu (10/2). Elektabilitas Prabowo Subianto, masih mengungguli Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terekam di sejumlah survei.
Read more »