Pemerintah memilih untuk impor kereta baru, meski rencana belum detail.
Ia menuturkan, empat hari yang lalu, pemerintah telah merapatkan ihwal langkah apa saja yang harus ditempuh demi memastikan kelancaran operasional seiring dibatalkan impor kereta bekas. Menurut dia, kereta-kereta yang sudah memasuki usia tua akan dilakukan retrofit atau peremajaan mesin yang dilakukan oleh PT Industri Kereta Api .
Pemerintah mempercayai seluruh ahli perkeretaapian yang akan menangani retrofit KRL. Seluruh kendala yang semua diperkirakan bila impor dibatalkan diyakini dapat teratasi. Setidaknya hingga tahun 2025 mendatang.namun kereta baru. Luhut belum merinci rencana tersebut. pasalnya, untuk memesan kereta baru dibutuhkan waktu dua tahun sehingga pemerintah memprioritaskan retrofit terhadap unit gerbong yang dimiliki saat ini.
“Kita akan mengimpor tiga saja yang baru untuk menutupi itu, tapi butuh satu, dua tahun. Kritisnya ini tahun depan sampai 2025,” kata dia.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Luhut Ungkap Alasan RI Batal Impor KRL Bekas dari JepangMenko Marves Luhut Pandjaitan menyatakan Indonesia resmi batal impor KRL bekas dari Jepang. Apa alasannya?
Read more »
Nasib Impor KRL Bekas Masih Menggantung, Kapan Diputuskan?Pemerintah hingga kini tak kunjung mengumumkan keputusan terkait rencana impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang.
Read more »
Menteri Luhut Lapor Presiden Jokowi, Ada Investasi Mobil Listrik 1,3 Miliar Dolar AS |Republika OnlineKata Luhut, investasi mobil listrik ini membutuhkan dukungan pemerintah.
Read more »
Sepi Peminat, Pemerintah Evaluasi Subsidi Kendaraan ListrikPemerintah terus mengevaluasi secara berkala mekanisme insentif atau bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik.
Read more »
RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton dari IndiaPemerintah akan melakukan impor beras 1 juta ton lagi dalam rangka antisipasi krisis pangan akibat El Nino. Beras impor itu dibeli dari India.
Read more »