Meski telah mencoba merambah ke pasar online, Pras mengaku hingga saat ini tidak mampu mendongkrak omzet.
Pasar Tanah Abang Sepi Pengunjung, Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Ajarkan Pedagang Berjualan di TikTok Shop
"Misal saya jual celana Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu. Nah di online itu Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu, kan jauh banget itu," katanya. "Dulu Rp3-4 juta sehari udah biasa. Sekarang nyari Rp1juta sehari aja kayanya harus kerja ektra," tutupnya.Kuli Panggul Ikut Kena Imbas Pasar Tanah Abang Sepi, Jeritan Emen: Nyari Duit Sehari Rp50 Ribu Kini Setengah Mati
Bahkan, parkir mobil di setiap lantai basement sangat sepi. Dalam satu lantai, bisa terhitung jari mobil yang terparkir.Tak hanya berdampak ke pedagang, sepinya Pasar Tanah Abang juga dirasakan kuli panggul di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu. "Kalau sekarang buat nyari duit Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu sehari aja susah," keluh Emen kepada Suara.com, di parkiran lantai 5 Blok A, Pasar Tanah Abang, Kamis .
Lebih lanjut, Wa Ode bisa membuat regulasi agar penjualan Tanah Abang tak merosot akibat kalah saing dengan e-commerce.