Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Indonesia dan ASEAN adalah mitra strategis Rusia. Di sisi lain, Lavrov mengkritik keras Barat dan Kiev. Internasional AdadiKompas
Di tengah kesibukannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyempatkan diri menjawab pertanyaan tertulis Kompas. Sejumlah isu, khususnya isu perang di Ukraina, tarikan aneka kekuatan geopolitik global, serta isu kawasan khususnya ASEAN menjadi materi wawancara.Pertanyaan: Jika perang di Ukraina berlanjut, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang akan Rusia lakukan?
Pemberontakan bersenjata pecah di wilayah Donbass Rusia.
Tanda sikap agresif rezim Kiev dan pendukungnya juga dikemukakan oleh Vladimir Zelenskyy melalui"formula perdamaian" yang sedang mereka coba terapkan saat ini, mereka menganggap sebagai satu-satunya jalan yang dimungkinkan untuk penyelesaian. Namun nyatanya, ini adalah serangkaian tuntutan ultimatum yang dilayangkan kepada Rusia, termasuk pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili militer dan pemimpin politik Rusia".
Sanksi ekonomi sepihak dan kebijakan luar negeri kolega Barat kita yang pada umumnya bersifat egois justru merusak ketahanan pangan dan energi dunia. Tindakan merekalah yang menyebabkan kepelikan bagi negara-negara berkembang. Dana besar yang dikucurkan semestinya dapat digunakan untuk mempromosikan pembangunan internasional, termasuk ke negara-negara yang paling membutuhkan, namun saat ini dibakar dalam bentuk ribuan ton peralatan militer dan amunisi yang dipasok ke kelompok neo-Nazi Ukraina.
Rusia di kawasan Asia-Pasifik.
Sebagai kepala departemen diplomatik Rusia, saya ingin secara khusus mencatat kerja sama konstruktif kami di PBB dan platform multilateral lainnya dalam berbagai masalah internasional yang mendesak, termasuk masalah ketahanan pangan dan energi. Tahun ini, kami bekerja sama erat dengan Jakarta sebagai Ketua ASEAN dalam agenda EAC, ARF, SMOA Plus, serta kemitraan strategis Rusia-ASEAN.
Pelaksanaan Rencana Aksi Komprehensif Rusia-ASEAN yang disetujui oleh para pemimpin pada tahun 2021 berlangsung sangat dinamis.Dialog politik yang aktif juga telah dibangun. Kerja sama industri makin berkembang dengan titik berat pada bidang sains dan teknologi tinggi. Secara spesifik ditunjukkan oleh Tahun Kerja Sama Sains dan Teknik Rusia-ASEAN pada tahun 2022.
Melihat perkembangan regional dan global saat ini, khususnya dalam hal stabilitas dan keamanan, serta ketahanan pangan, energi, kesehatan dan perdagangan, apa sebenarnya yang dapat ditawarkan Rusia kepada Indonesia dan kepada negara-negara di kawasan Indo-Pasifik?
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Temui Menlu Lavrov di Moskow, Negara Teluk Arab Ungkap Ingin Eratkan Kerja Sama dengan RusiaNegara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) bersemangat meningkatkan kerjasama dengan Rusia, kata Sekjen GCC Jassim al-Budaiwi, hari Senin (10/7/2023) di Moskow
Read more »
Kasus Pemalsuan Dokumen CPNS, Penyidik Polda Papua Barat Periksa Pihak Kemenpan RBPolda Papua Barat memeriksa pejabat di Kemenpan RB terkait kasus pemalsuan dokumen CPNS di Papua Barat
Read more »
Gempa Aceh Magnitudo 5,2 Tak Berpotensi Tsunami, Tapi Waspada Lindu SusulanGempa Aceh kali ini terjadi di 3,65 Lintang Utara, 95,84 Bujur Barat atau berada di 63 kilometer Barat Daya Meulaboh, Aceh Barat dengan kedalaman 27 kilometer.
Read more »
Mengenal 7 Hewan Khas Papua yang Hampir PunahSementara itu, bagian barat bisa Anda sebut sebagai Irian Jaya Barat atau provinsi Papua Barat. Kekayaan hewan-hewannya sangat pelik untuk Anda temui
Read more »
Dorong Akses Keuangan Dan Pemasaran UMKM Lebih LuasLebih dari 100 UMKM unggulan jawa barat berkumpul dalam ajang karya kreatif jawa barat - pekan kerajinan jawa barat di Gedung Sate kota Bandung, kegiatan ini s
Read more »