kelompok aktivis melaporkan 3 BUMN pertahanan Indonesia ke Komnas HAM atas tudingan menjual senjata dan amunisi ke militer Myanmar
"Pengaduan baru diterima kemarin via email dan saat ini sedang ditangani Bidang Pengaduan," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro kepadaMenurut Atnike, laporan tersebut akan didalami lebih lanjut guna mengetahui apakah ada dugaan pelanggaran HAM atau tidak. Setelahnya, Komnas HAM baru akan menentukan langkah yang akan diambil terkait laporan pengaduan itu.
Tiga perusahaan BUMN pertahanan itu adalah PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia . Ketiga perusahaan itu dituding menjual senjata dan amunisi secara ilegal ke militer Myanmar. Praktik itu dilakukan selama satu dekade terakhir, bahkan masih berlanjut pasca-kudeta di negara itu pada 2021 lalu.
Isi pengaduan itu juga menyebutkan, bahwa PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia telah mempromosikan dan kemungkinan menjual pistol, senapan serbu, amunisi, kendaraan tempur dan peralatan lainnya kepada militer Myanmar dalam satu dekade terakhir, termasuk kemungkinan setelah kudeta 1 Februari 2021 yang memicu protes massal dan tindakan anarkis di negara itu.
PT Dirgantara Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak pernah memiliki kontrak dengan Myanmar atau pihak ketiga terkait.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Komnas HAM sampaikan rekomendasi satu tahun kerusuhan KanjuruhanKomnas HAM sampaikan beberapa rekomendasi terkait satu tahun kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, setelah tim melakukan penyelidikan ...
Read more »
Tiga Catatan Komnas HAM usai Satu Tahun Tragedi KanjuruhanKomnas HAM rilis catatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pada Oktober 2022 lalu.
Read more »
Myanmar: Tiga BUMN dilaporkan ke Komnas HAM atas tuduhan jual senjata ke junta militer yang perangi warga sipilPetinggi BUMN membantah tuduhan menjual senjata ke junta militer Myanmar. Tapi apakah bisnis jual-beli senjata bisa menghindar dari konflik bersenjata?
Read more »
Skandal Penjualan Senjata Ilegal diduga oleh BUMN Indonesia, Diperantarai Perusahaan Milik Putra Menteri di MyanmarSelama satu dekade lebih tiga BUMN, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia dituding telah menjual senjata secara ilegal kepada militer Myanmar. Bahkan, praktek haram ini diduga berlanjut pascakudeta pada tahun 2021. Proses pengiriman senjata-senjata dari Indonesia itu diperantarai oleh perusahaan Myanmar milik Htoo Htoo Shein Oo, North Company Limited. Adapun Htoo adalah putra dari Menteri Perencanaan dan Keuangan junta Myanmar Win Shein, yang saat ini dijatuhi sanksi oleh berbagai negara Barat.
Read more »
Tiga BUMN Indonesia Dituding Jual Senjata Ke Junta Myanmar, Difasilitasi Anak MenteriTiga perusahaan BUMN pertahanan itu adalah PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia (DI)
Read more »