Kekayaan Rasa Dalam Kesederhanaan Sinonggi

Malaysia News News

Kekayaan Rasa Dalam Kesederhanaan Sinonggi
Malaysia Latest News,Malaysia Headlines
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 90 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 39%
  • Publisher: 70%

Sinonggi, olahan sagu dari Kendari, menyimpan kekayaan rasa dan budaya. Identitas lokal yang terpinggirkan beras.

Olahan sinonggi dengan makanan lainnya yang disiapkan, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis . Sinonggi, makanan khas Tolaki ini merupakan olahan pangan lokal yang memiliki tempat di masyarakat Sultra.bisa bikin segar,” ucapnya.Berselang beberapa waktu, pramusaji datang membawa pesanan. Pertama-tama, ia meletakkan semangkuk ikan kakap kuah kuning. Selanjutnya adalah ayam kuah tawaoloho atau daun kedondong hutan.

Ia meracik masakan di piring. Cabai rawit dipotong kecil-kecil, lalu dicampur ke kuah ikan. Untuk menambah ketebalan rasa, irisan jeruk nipis juga dicampurkan. Setelahnya, ia mengambil sumpit, mengaduk sagu yang kental, memutarnya di udara hingga terpisah dengan kumpulan sagu di mangkok, lalu diletakkan di piring. Begitu teknik mengambil olahan sagu dalam sinonggi.Pengunjung mengambil olahan sinonggi dengan sumpit yang disiapkan, Kamis .

Nurlianti , pendiri warung tersebut menceritakan, sejak tiba dari Sulawesi Selatan medio tahun 70-an, ia telah karib dengan makanan lokal di Sultra. Salah satunya adalah sinonggi yang merupakan makanan khas suku. Sejak saat itu, ia rutin menyantap sinonggi. Nurlianti juga mulai mempelajari cara memasak dan memilih bahan yang tepat. Pertemanannya yang luas membuat ia akhirnya memberanikan diri membuka rumah makan pada kisaran 2006.

Mengolah dan memakan sinonggi, terang Nurlianti telah melekat erat dengan dirinya. Bahkan, saat pulang ke Makassar, ia mencari makanan ini. Namun, ia kesulitan karena ia belum menemukan rumah makan yang menjual sinonggi. Siasatnya, ia mencari rumah makan yang menjual kapurung, atau makanan khas dari olahan sagu. Kapurung diolah dengan memasak semua bahan, sayur-sayuran, ikan, dan campuran lainnya ke dalam satu wadah. Ia lalu memesan dengan cara makan sinonggi, yaitu sagunya dipisah.

Yulius Barra' Pasolon, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, menyatakan, sagu di Sultra masuk dari rangkaian perjalanan sagu dari Papua. Tanaman ini pada zamannya menjadi pangan utama bernilai tinggi dalam masyarakat.”Orang Tolaki bilang, sagu itu kesejukan. Sebab, dengan sagu, berarti hidup keluarga dan keturunannya terjamin. Satu kebun pohon sagu bisa menghidupi beberapa generasi.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Malaysia Latest News, Malaysia Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Sadis! Viral Orang Papua Disiksa Diduga Sejumlah Tentara di Tong Air, Panglima TNI dan Komnas HAM Didesak Turun TanganSadis! Viral Orang Papua Disiksa Diduga Sejumlah Tentara di Tong Air, Panglima TNI dan Komnas HAM Didesak Turun TanganDalam video korban terlihat dimasukkan ke dalam sebuah drum berisi air dalam kondisi tangan terikat.
Read more »

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung JatiMasjid Agung Sang Cipta Rasa, Dibangun dalam Semalam Zaman Sunan Gunung JatiCirebon, tvOnenews.com - Salah satu Bukti sejarah peradaban Islam yang cukup besar di Cirebon adalah keberadaan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berdiri kokoh di sekitar Kasepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.  Masjid itu dibangun pada zaman Sunan Gunung Jati dan hingga kini masih terawat dengan baik bangunannya.
Read more »

5 Cara Mengatasi Rasa Jenuh dalam Bekerja5 Cara Mengatasi Rasa Jenuh dalam BekerjaKamu dapat mencoba untuk mengganti suasana bekerja dengan melakukan pekerjaan dari tempat coffee shop yang nyaman atau tempat lainnya.
Read more »

Cita Rasa Papua dalam Ragam Takjil Nusantara di JayapuraCita Rasa Papua dalam Ragam Takjil Nusantara di JayapuraSejumlah takjil khas Nusantara di Jayapura ternyata berbahan dasar pangan lokal Papua, seperti sagu dan umbi-umbian.
Read more »

Penyanyi Agung Malik Happy Tuang Rasa Rindu Tanah Suci dalam Lagu, Terinspirasi Momen UmrahPenyanyi Agung Malik Happy Tuang Rasa Rindu Tanah Suci dalam Lagu, Terinspirasi Momen UmrahPuasa bukan halangan untuk berkreasi. Penyanyi sekaligus penulis lagu Agung Malik Happy memperkenalkan single baru “Air Mata Rindu Tanah SuciMu.”
Read more »

Karl-Edmund Prier, Menggali dan Memelihara Kekayaan Musik DaerahKarl-Edmund Prier, Menggali dan Memelihara Kekayaan Musik DaerahKarl-Edmund Prier sangat berjasa dalam menggali dan memelihara kekayaan musik daerah di Indonesia.
Read more »



Render Time: 2025-04-27 06:03:59