Harga batu bara terkapar 5 hari beruntun,
hingga berada di bawah level psikologis US$150 per ton. Penurunan ini menyebabkan si pasir hitam berada di titik terendahnya dalam hampir 2 bulan atau sejak 10 Agustus 2023.
Pelemahan disebabkan oleh peningkatan produksi batu bara di India dan proyeksi ketatnya kebijakan suku bunga di Amerika Serikat serta musim dingin Eropa yang belum terpantau mengalami penurunan suhu signifikan. Dengan menurunnya permintaan, harga juga akan mengalami tekanan. Sementara itu, harapan pasar terkait kebijakan ketat Bank Sentral AS, The Federal Reserve , semakin meningkat.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
3 Insentif Jokowi Bagi Hilirisasi Batu Bara, Pengusaha Minat?Banjir Insentif Jokowi Percepat Hilirisasi Batu Bara, Pengusaha Minat?
Read more »
Pangkas 13,3 GW PLTU Batu Bara, PLN Tekan Emisi Miliaran TonPT PLN (Persero) menyebut telah berhasil membatalkan pembangunan proyek PLTU batu bara dengan kapasitas total 13,3 GW.
Read more »
Batu Bara Cs Tak Mudah Digantikan Energi Baru, Ini AlasannyaPeran batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik masih tinggi
Read more »
PTBA & BRIN Kolaborasi Inovasi Pemanfaatan Batu Bara dan EBTPT Bukit Asam (PTBA) dan BRIN bekerja sama dengan BRN untuk melakukan inovasi berbasis batu bara dan energi terbarukan
Read more »
Tak Cuma AS, Batu Bara & Kartel OPEC Bisa Buat RI MenangisMelemahnya harga komoditas serta masih besarnya tekanan dari eksternal bisa membuat pasar keuangan RI lesu hari ini
Read more »
Terbongkar! Alasan Penambang 'Berat' Jalankan Hilirisasi BatuTerbongkar! Alasan Penambang 'Berat' Jalankan Hilirisasi Batu Bara
Read more »