Serangan udara dan darat Israel ke Gaza menuai kecaman luas, dan beberapa negara tampaknya telah menunjukkan posisi mereka dalam pertikaian tersebut. Berikut ini adalah sikap negara-negara di seluruh dunia mengenai pertikaian Israel-Hamas, dan bagaimana mereka memberikan suara di PBB.
Serangan Israel ke Gaza telah memecah belah suara negara-negara dunia seiring dengan meningkatnya korban jiwa dan memburuknya kondisi kemanusiaan di sana.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, menyebut resolusi PBB itu "tercela". Adapun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata, dengan alasan bahwa menghentikan operasi saat ini berarti "menyerah" kepada Hamas. Namun, dalam sebuah acara kampanye pada tanggal 2 November, Presiden Biden menyerukan jeda dalam pertikaian tersebut setelah seorang pengunjuk rasa yang mendesak gencatan senjata menghadangnya.
Perdana Menteri Kanada dan Inggris juga memberi dukungan terhadap "hak Israel mempertahankan diri" dalam reaksi awal terhadap konflik tersebut. Namun, kedua negara tersebut abstain dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB. Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang pada awalnya mengatakan bahwa Prancis "berkomitmen pada hak Israel untuk mempertahankan diri", tapi kemudian sedikit mengubah posisinya, kemungkinan karena meningkatnya jumlah korban sipil.
Namun, pekan lalu Bahrain menarik duta besarnya dari Israel, lalu duta besar Israel di Manama meninggalkan negara tersebut. Pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel, dan menghentikan ekspor minyak dan makanan ke Israel.
Dalam sebuah rapat umum pro-Palestina di Istanbul pada 28 Oktober, Erdogan mengatakan bahwa Turki sedang mempersiapkan pernyataan Israel sebagai "penjahat perang". Seminggu setelah konflik tersebut, Putin menyatakan bahwa "Israel telah menjadi sasaran serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militan Hamas" tetapi mereka membalas dengan metode yang kejam.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, "jalan keluar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pendirian sebuah negara Palestina yang merdeka." Dalam pernyataan awalnya setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, Modi mengatakan: "Rakyat India berdiri teguh bersama Israel di saat yang sulit ini. India dengan kuat dan tegas mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya."
Lalu, Tunisia. Awalnya negara ini menyatakan solidaritas "penuh dan tanpa syarat" dengan rakyat Palestina, tapi kemudian Tunisia dalam pemungutan suara di PBB.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Palestina: Israel klaim membelah Jalur Gaza menjadi Gaza Utara dan Gaza SelatanMiliter Israel mengeklaim telah mengepung Kota Gaza dan membelah Jalur Gaza menjadi dua. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu…
Read more »
Apa Makna Slogan 'From The River to The Sea' Pro Palestina?Serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, telah menimbulkan gelombang simpati dunia bagi kemerdekaan Palestina.
Read more »
Israel Ungkap Telah Membelah Dua Gaza, Tandai Gempuran yang akan Kian Parah untuk Hancurkan HamasMiliter Israel mengungkapkan telah membelaH dua Kota Gaza menjadi Gaza Selatan dan Gaza Utara.
Read more »
Kenapa Negara-negara Timur Tengah Tak Bersatu Bebaskan Palestina dari Penjajahan Israel?'Marilah kita bersatu dengan negara-negara Islam di timur tengah bersama-sama membela bangsa Palestina dari penjajahan Israel,” kata Kalla saat orasi dalam acara Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu.
Read more »