Peneliti Indef Eko Listiyanto menilai momentum penerbitan Kartu Prakerja di masa pandemi virus corona (Covid-19) kurang tepat.
Hasil riset Indef menunjukkan, Kartu Prakerja merupakan 1 dari 6 kebijakan penanganan Covid-19 yang mendapat respons negatif dari masyarakat.
"Kita tahu jumlah PHK meningkat. Adanya Kartu Prakerja bukan tidak dibutuhkan, tapi momentumnya tidak pas sama sekali," kata Eko dalam konferensi video di Jakarta, Minggu .Eko menilai, hadirnya Kartu Prakerja di masa pandemi seolah dipaksakan pemerintah untuk memberdayakan pekerja terdampak PHK. Padahal pekerja PHK saat ini lebih membutuhkan dana riil sebagai bantuan sosial, bukan untuk pelatihan.
"Isinya kelas online, konflik kepentingan, masyarakat banyak tidak setuju. Waktunya tidak tepat hanya karena sudah diprogramkan jadi dipaksakan," ungkap Eko.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pendiri Ruangguru Beberkan Aliran Dana Rp 5,6 Triliun Kartu PrakerjaPendiri Ruangguru yang juga Chief Product Officer (CPO) Ruangguru, Iman Usman beberkan aliran dana Rp 5,6 triliun di Kartu Prakerja 2020.
Read more »
Manajemen Kartu Prakerja Klaim Pernah Diskusi dengan KPPUManajemen Pelaksana Kartu Prakerja mengklaim telah berdiskusi dengan KPPU sebelum menjalankan program.
Read more »
Bakal Diselidiki KPPU, PMO Kartu Prakerja: Kami Siap JelaskanManajemen Pelaksana Kartu Prakerja mengaku belum menerima surat atau undangan formal dari KPPU terkait rencana penyelidikan.
Read more »
Mudah dan Bermanfaat, Inilah Fakta Kartu Prakerja |Republika OnlinePeserta kartu Prakerja akan menerima uang dengan sistem transfer ke rekening peserta
Read more »
Dana Pelatihan Kartu Prakerja Diserahkan ke Pendaftar, Bukan PerusahaanPemerintah memastikan dana pelatihan akan diserahkan langsung ke penerima manfaat bukan ke perusahaan yang menyediakan pelatihan
Read more »
Pemerintah Akui Kartu Prakerja Berevolusi Jadi Semi BansosKartu Prakerja yang digaungkan Jokowi sejak kampanye 2019 lalu itu kini terpaksa lahir jadi program bansos selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Read more »