Harga minyak kembali turun pada perdagangan Rabu (22/5) di tengah sinyal The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.
Harga minyak kembali turun pada perdagangan Rabu di tengah sinyal The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi. Pasar memprediksi The Fed bakal mempertahankan level suku bunga AS yang tinggi dalam jangka waktu lama alias higher for longer karena inflasi yang berkelanjutan. minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen atau 0,5 persen menjadi US$82,45 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 50 sen atau 0,6 persen menjadi US$78,16 per barel.
Sementara itu, zona euro menjanjikan penurunan suku bunga pada 6 Juni di tengah prospek ekonomi yang lebih positif. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Selasa bahwa dia"sangat yakin" inflasi zona euro terkendali.
Harga Minyak Harga Minyak Dunia The Fed Fed Rate
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Dunia Masih Gonjang-Ganjing, RI Masih Ketar-Ketir Harga Minyak MelejitKementerian ESDM mewaspadai kemungkinan melejitnya harga minyak mentah dunia di tengah kondisi geopolitik dunia yang masih 'panas'.
Read more »
Zulhas Pantau Harga Sembako di Pasar Palmerah, Harga Daging Ayam Jatuh, Harga Gula Masih TinggiZulkifli Hasan alias Zulhas berkunjung ke Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, untuk memantau harga sembako atau bahan pokok.
Read more »
Harga Minyak Loyo Buntut Sinyal The Fed Menahan Suku BungaGold
Read more »
Harga Minyak Balik Loyo, Saham Medco (MEDC) Cs Ikutan AmblesMayoritas saham emiten minyak bumi terpantau ambles pada perdagangan sesi I Selasa (21/5/2024).
Read more »
Harga Minyak Loyo Usai The Fed Beri Sinyal Tahan Suku BungaHarga minyak turun di awal perdagangan Asia, Selasa (21/5) pagi usai The Fed beri sinyal bakal kembali mempertahankan suku bunga.
Read more »
Harga Minyak Loyo di Awal PekanHarga minyak melanjutkan keterpurukannya pada Senin (13/5) ini imbas dibayangi kekhawatiran pasar atas melemahnya permintaan.
Read more »