JPNN.com : Guru Besar juga menilai Pemilu 2024 berkelindan dengan korupsi politik dan menjadi ruang transaksional di tingkat rakyat.
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Antropologi Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof. Dr. Sulistyowati Irianto menilai terjadi fenomena kemunduran demokrasi pada pemerintahan saat ini.
Sulis mengatakan upaya pemerintah untuk melemahkan demokrasi terlihat dari adanya pengerahan dimulai dari politisasi yudisial dan penyebaran kesadaran palsu kepada publik bahwa semuanya wajar tanpa pelanggaran hukum. Keruntuhan demokrasi sedang terjadi perlahan tetapi pasti dan membahayakan kohesi masyarakat.
Sulis juga menilai Pemilu 2024 berkelindan dengan korupsi politik dan menjadi ruang transaksional di tingkat rakyat. Inilah yang menyebabkan politik uang dalam pemilu semakin mahal dari waktu ke waktu. Pemilu juga dilekati transaksi jabatan penting pemerintahan.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Guru Besar Hukum Desak MA Beri Perhatian Khusus Perkara Sengketa TanahJPNN.com : Guru Besar Hukum Prof Agus Surono menilai MA perlu memberi perhatian khusus pada perkara sengketa tanah.
Read more »
Guru Besar FH Undiknas: Forum Air Dunia Berdampak Positif untuk Masyarakat BaliGuru Besar Fakultas Hukum Undiknas: Forum Air Dunia Berdampak Positif untuk Masyarakat Bal
Read more »
Guru Terjerat Pinjol, Kemdikbud Janjikan Kesejahteraan lewat PPPK 2024Soal guru terjerat pinjol, Kemendikbudristek janji tingkatkan kesejahteraan guru honorer lewat rekrutmen guru PPPK 2024.
Read more »
Megawati Soroti Kondisi Hukum Saat Ini: Hukum Berkeadilan Vs Hukum Yang DimanipulasiKarena menurut saya, saya bilang sekarang itu hukum vs hukum, kata Megawati
Read more »
Profil Almarhum Salim Said: Wartawan, Guru Besar hingga Menjadi Duta Besar CekoSepanjang hidupnya, Salim Said dikenal sebagai tokoh pers dan perfilman nasional
Read more »
Megawati: Sekarang Hukum yang Berkeadilan melawan Hukum yang DimanipulasiMegawati Soekarnoputri menyebut fenomena dan sistem hukum ibarat hukum versus hukum, yakni hukum yang mengandung kebenaran melawan hukum yang dimanipulasi.
Read more »