Fenomena No Viral No Justice, Pakar Hukum: Indikasi Pelayanan Polisi Belum Optimal beritasatu
Sabtu, 1 Juli 2023 | 17:15 WIBBelakangan ini, tagar #NoViralNoJustice dan sejenisnya sering digunakan oleh warganet untuk mengumpulkan dukungan dalam kasus-kasus yang kurang mendapat perhatian dariMengomentari fenomena ini, pakar hukum pidana Abdul Ficar Hadjar menyatakan bahwa hal tersebut mungkin menunjukkan kurangnya pengawasan dan upaya penegakan hukum oleh kepolisian.
"Menurut saya, ada indikasi bahwa kepolisian belum bekerja secara optimal. Mungkin mereka terjebak dalam rutinitas. Ketika polisi menjalankan rutinitas pegawai, mereka masuk kerja pukul 09.00 dan pulang pukul 16.00. Padahal, peran kepolisian seharusnya lebih dari itu. Karena mereka berfungsi sebagai pelayan masyarakat dan seharusnya aktif 24 jam. Artinya, saat mereka tidak bekerja secara resmi di kantor atau dinas, mereka tetap menjadi penegak hukum.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pakar Nilai Fenomena Gaya Hidup Mewah Anggota Polri karena EkspektasiFenomena gaya hidup mewah anggota Polri dinilai terjadi karena adanya tuntutan dan ekspektasi dari dalam maupun dari masyarakat.
Read more »
Jaksa Agung Singgung Penegakan Hukum ‘No Viral, No Justice’Jaksa Agung Republik Indonesia, ST. Burhanuddin, ikut menyoroti berkembangnya slogan dalam penegakan hukum, bahwa tidak ada keadilan apabila tidak viral, di media sosial.
Read more »
Sinyal Keresahan terhadap Fenomena Kaesang, Wali Kota Depok Larang Pasang AtributWali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan surat edaran Nomor 300/345-Satpol.PP tentang Tertib Pemasangan Lambang, Simbol, Bendera, Spanduk, Umbul-umbul banner, Reklame maupun Atribut lainnya.
Read more »
Korban Penipuan iPhone Si Kembar Jadi Tersangka dan Ditahan, IPW: Fenomena yang Memprihatinkan'Fenomena Pungki ini menjadikan kita prihatin yang mana orang taat hukum, yang keberadaannya jelas, tidak lari, justru jadi korban dari ketaatannya.'
Read more »