Berita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
EMISI karbon mobil listrik berbasis baterai lebih tinggi dibandingkan dengan mobil hybrid dan konvensional karena proses pembuatan baterai. Hal itu dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian R Hendro Martono.
"Dalam raker dibahas upaya upaya strategis yang merujuk hasil beberapa studi diantaranya oleh McKinsey and Company yang melihat dalam proses pembuatan baterai BEV mengeluarkan emisi sekitar 40 persen lebih tinggi dibanding hybrid dan bensin karena proses ekstraksi mineral lithium, kobalt dan nikel," ungkap Hendro dalam keterangan yang diterima, Sabtu .
Hendro juga menyampaikan kajian life cyle emision oleh Polestar dan Rivian pada 2021 di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik yang dilaporkan pada Polestar and Rivian Pathway Report , menyatakan emisi yang dihasilkan kendaraan listrik lebih rendah, yaitu 39 tonnes of carbon dioxide equivalent , dibandingkan kendaraan listrik hybrid sebesar 47 tCO2e, dan kendaraan konvensional atau internal combustion engine yang mencapai 55 tCO2e.
"Masih adanya emisi ini sangat tergantung dari input energi bahan bakar dari hulu maupun hilir dan secara gradual akan menurun jika bahan input ini dilakukan secara green fuel," jelasnya.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
5 Aplikasi Lowongan Kerja yang Terpercaya, Para Jobseeker Wajib TahuBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »
- IFG Berkolaborasi Optimalkan Layanan Keuangan SyariahBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Read more »