Kebangkrutan perusahaan properti Evergrande di China diprediksi tak terlalu berdampak ke Indonesia. Permintaan kredit perumahan kelas menengah tetap aman.
mengumumkan kebangkrutan pada Kamis setelah perusahaan menghadapi masalah keuangan yang pelik hingga terlilit utang hampir Rp5.000 triliun.sebenarnya tak terlalu signifikan. Hanya saja kemungkinan tetap bakal muncul sentimen negatif di mata calon investor karena kejadian serupa bisa terjadi di mana saja. Investor pada umumnya akan sedikit menahan diri untuk tak terburu-buru melakukan langkah investasi.
Seperti diketahui, Evergrande mengalami gagal bayar sebesar US$ 340 miliar yang sudah jatuh tempo. Evergrande pun mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 15, yang memungkinkan pengadilan AS untuk turun tangan ketika kasus kebangkrutan melibatkan negara lain. Bab 15 kebangkrutan dimaksudkan untuk membantu mempromosikan kerja sama antara pengadilan AS, debitur, dan pengadilan negara lain yang terlibat dalam proses kebangkrutan lintas batas.
Gagal bayar perusahaan terjadi setelah Beijing mulai menindak pinjaman berlebihan oleh pengembang dalam upaya untuk mengendalikan harga perumahan yang melonjak.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Raksasa Properti China Bangkrut, Awas! Bisa Goncang DuniaRaksasa real estate Evergrande telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat.
Read more »
Meneropong Dampak Evergrande terhadap Emiten Properti di IndonesiaSaham emiten properti cenderung melemah pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Agustus 2023. Imbas Evergrande?
Read more »
Raksasa Properti China Bangkrut, Efek Buruknya Sampai ke RI?Raksasa Properti China Bangkrut, Efek Buruknya Sampai ke Indonesia?
Read more »
Investor Saham Makin Banyak, Tapi yang 'Kejebak' Juga BanyakBursa Efek Indonesia (BEI) telah menganti slogan kampanye dari Yuk Nabung Saham menjadi Aku Investor Saham.
Read more »