RI Impor Beras Saat Panen Raya, Pemerintah Tak Pro-Pertani?
Guru Besar Agribisnis IPB, Rachmat Pambudy menilai rencana kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras hingga 2 juta ton di saat panen berlimpah tak tepat.
Dimana persoalan utamanya adalah Bulog kesulitan mengisi gudang di saat panen karena harga pembelian pemerintah serta harga eceran tertinggi melebihi harga pemerintah, padalah kenaikan ini disebabkan lonjakan harga pupuk dan logistik. Senada dengan Rachmat, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menilai rencana impor beras Bulog saat panen menjadi gambaran bahwa pemerintah tidak pro-petani.
Seperti apa pakar melihat rencana impor beras? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Guru Besar Agribisnis IPB, Rachmat Pambudy dan Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan dalam Squawk Box,
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Petani Panen dan Surplus Beras, Riyono Sentil Pemerintah Pilih Impor |Republika OnlineIndonesia baru panen raya, pemerintah malah impor beras sampai Desember 2023.
Read more »
Lagi Panen Raya Tapi RI Mau Impor Beras 2 Juta Ton, Kenapa?Lagi Panen Raya Tapi RI Mau Impor Beras 2 Juta Ton, Kenapa Ya?
Read more »
SPI: Pengumuman Impor Beras 2 Juta Ton di Tengah Panen Raya Merugikan PetaniKetua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih menilai keputusan pemerintah impor beras 2 juta ton tahun ini tidak tepat dan merugikan petani.
Read more »
Alasan Keran Impor Beras Dibuka, Bapanas: Bulog Baru Serap 50 Ribu Ton di Panen RayaJokowi sebetulnya sudah memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Namun, Bulog hingga saat ini baru mampu menyerap 50 ribu ton.
Read more »
Impor Beras di Panen Raya, Hantaman Bagi Petani |Republika OnlineBulog harus punya kekuatan dalam bersaing dengan para pedagang beras.
Read more »
Fraksi Nasdem: Panen Raya Padi Melimpah, Impor Beras Keputusan Salah KaprahSebagaimana diketahui, kondisi beras pada 2022 mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29% jika dibandingkan pada 2021 yang hanya 31,36 juta ton.
Read more »