Lebih 100 negara melarang penggunaan bom cluster, namun AS tetap mengirim senjata kejahatan perang itu ke Ukraina. Mengapa?
Mengapa Ukraina meminta bom cluster?
Di medan perang Ukraina Selatan dan Timur yang sebagian besar statis dan bergemuruh, artileri telah menjadi senjata utama. Dengan tidak adanya peluru artileri yang cukup, Ukraina telah meminta AS untuk mengisi kembali persediaan munisi tandannya untuk menargetkan infanteri Rusia yang menjaga semua parit pertahanan itu.
Tetapi yang lain mengatakan tidak perlu dengan alasan bahwa berbagai jenis senjata konvensional dapat menyelesaikan persolan itu dengan baik.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Perang Rusia Vs Ukraina, AS: Ukraina Gunakan Bom Cluster yang Dilarang oleh 100 NegaraGedung Putih mengonfirmasi bahwa Ukraina menggunakan bom cluster Amerika Serikat (AS) melawan pasukan Rusia di negara tersebut.
Read more »
Lewati Masa Keemasan, Pengguna Aktif Threads Mulai Menurun, Tak Bisa Move On dari Twitter?Pengguna Threads mulai menurun setelah diunduh lebih dari 100 juta pengguna pada 5 hari setelah diluncurkan.
Read more »
Ukraina Serang Pangkalan Militer Krimea, Lebih dari 2.000 Warga DievakuasiSerangan Ukraina yang memicu kebakaran di pangkalan militer Krimea yang dicaplok Rusia, memaksa evakuasi lebih dari 2000 warga sipil
Read more »
Rusia Bombardir Ibu Kota UkrainaPerang Rusia vs Ukraina hari ini, Rusia bombardir wilayah Kyiv Ibu Kota Ukraina.
Read more »
AI Ciptakan 5 Stadion Liga Inggris dalam 100 Tahun, Hasilnya Mengejutkan!Stadion sepak bola terus berkembang, direnovasi atau diubah untuk memenuhi tuntutan baru, dengan beberapa alasan hampir tidak dapat dikenali setelah peningkatan...
Read more »
Gaet Pasar Baru, BI dan Pemkot Solo Pertemukan 15 Buyer dan 100 UKMPemkot Solo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Solo bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Solo mengadakan Temu Bisnis antara 15 pengusaha besar dengan 100 UKM.
Read more »