Dari Seni Grafis Menuju Seni Kontemporer

Utama News

Dari Seni Grafis Menuju Seni Kontemporer
ArtsphereSeni Cetak GrafisDevfto Institute Printmaking
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 69 sec. here
  • 6 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 41%
  • Publisher: 70%

Semua seniman bisa menggunakan berbagai macam teknik seni cetak grafis untuk mencapai seni rupa kontemporer.

Pameran Contemporary Art & Printmaking: Indonesian Artist Print Portfolio menampilkan sembilan seniman dengan karya seni rupa kontemporer yang menggunakan teknik dan metode seni cetak grafis , Selasa . Pameran digelar di Galeri Artsphere , Dhamawangsa Square, Jakarta Selatan, berlangsung 25 Mei hingga 15 Juni 2024.Antara lain dari karya Devy Ferdianto , yang dikenal sebagai salah satu master seni cetak grafis saat ini.

Pertama kali, ia menggunakan AI untuk memperoleh citra Basquiat sebagai seorang legenda. Wajahnya kemudian diganti wajah asli Basquiat. Devy memanfaatkan aplikasi gawai yang biasa digunakan untuk menukar wajah pada foto. Citra terakhir inilah yang kemudian dicetak dengan metodeDevy ingin mengemukakan fenomena publik sekarang yang sering dibingungkan untuk mengerti mana yang benar dan mana yang salah dari suatu foto yang beredar di media sosial.

Lukisan yang lain ditunjukkan dengan judul ”Antri Makan Siang Gratis di Negeri Adil dan Makmur” . Ia menggunakan medium cat minyak di atas kanvas berukuran 200 cm x 200 cm. Di situ Tisna menggunakan teknik warna terang dan gelap pula. Hanya ada dua warna, yaitu hitam dan putih.Seni cetak grafis karya seniman FX Harsono berjudul ”Open Your Mouth No 2” ditampilkan untuk pameran Contemporary Art Printmaking: Indonesian Artist Print Portfolio, Selasa .

”Ini dari karya lama sewaktu reformasi memungkinkan setiap orang membuka mulutnya dan bebas berbicara,” ujar Harsono, ketika dihubungi sedang mempersiapkan pameran di Adelaide, Australia. Ada hal baru dari sisi medium yang digunakan salah satu peserta pada pameran karya seni cetak grafis ini. Seniman Handiwirman Saputra yang digandeng Devy Ferdianto pada mulanya ingin menampilkan karya seni cetak grafisnya dengan medium kaca cermin.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Artsphere Seni Cetak Grafis Devfto Institute Printmaking

Malaysia Latest News, Malaysia Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Menuju Perayaan Waisak: 40 Bhikkhu Thudong Jalan Kaki dari TMII Menuju Candi BorobudurMenuju Perayaan Waisak: 40 Bhikkhu Thudong Jalan Kaki dari TMII Menuju Candi BorobudurJPNN.com : Borobudur dikenal sebagai bagian dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang juga menjadi episentrum umat Buddha dalam melakukan ibada
Read more »

Sekolah Seni Tubaba Bakal Gelar Resital, Menampilkan 4 Kelas Seni UtamaSekolah Seni Tubaba Bakal Gelar Resital, Menampilkan 4 Kelas Seni UtamaSekolah Seni Tubaba merupakan sekolah pendidikan karakter dengan metode pelatihan kesenian yang intensif, sistematis dan berkelanjutan yang digagas pemda.
Read more »

Diajak Butet Lihat Patung Kurus Hidung Panjang, Megawati Ogah Dikaitkan PolitikDiajak Butet Lihat Patung Kurus Hidung Panjang, Megawati Ogah Dikaitkan PolitikNamun, Megawati berkata dalam seni juga ada politik, yakni karya-karya seni tentu interpretatif.
Read more »

Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni ResahKementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni ResahJPNN.com : Wacana didirikannya Kementerian Kebudayaan secara mandiri yang sempat menggema saat debat capres di pestas demokrasi 2024.
Read more »

Kompetisi 14th UOB Painting of the Year Bawa Pengalaman Kuliner Multi-Sensori yang Terinspirasi dari SeniKompetisi 14th UOB Painting of the Year Bawa Pengalaman Kuliner Multi-Sensori yang Terinspirasi dari SeniSeiring dengan peluncuran kompetisi 14th UOB POY (Indonesia), UOB Indonesia menghadirkan sebuah gagasan kuliner melalui ‘Palette to Plate: When Art Meets Flavour.’
Read more »

Teman Tuli Cerita Beratnya Jadi Perempuan Disabilitas di Indonesia, Diskriminasi dan Patriarki!Teman Tuli Cerita Beratnya Jadi Perempuan Disabilitas di Indonesia, Diskriminasi dan Patriarki!Ada diskriminasi secara struktural yang berangkat dari masyarakat, dari kebijakan dan dari keluarga.
Read more »



Render Time: 2025-02-25 06:49:58