Anak merupakan kelompok manusia yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap perubahan iklim.
SETIAP tanggal 22 April, kita diingatkan akan mulai rapuhnya Bumi kita akibat perubahan iklim. Bila Bumi kita rapuh, bagaimana nasib anak- anak kita kelak?
Sejak 1950-an, emisi gas karbondioksida meningkat drastis akibat industri yang semakin maju dan peternakan yang menghasilkan kotoran dengan kadar gas metana yang tinggi. Selain itu, kita juga dikelilingi aktivitas yang mengeluarkan gas rumah kaca, seperti penggunaan energi listrik, penggunaan kendaraan bermotor, serta pembakaran sampah. Perubahan iklim berdampak pada terjadinya peningkatan suhu Bumi, peningkatan rata-rata pencairan gletser serta peningkatan rata-rata permukaan laut.
Anak merupakan kelompok manusia yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap perubahan iklim, seperti mudah menghirup bahan-bahan berbahaya yang ada di udara yang terkontaminasi polusi, rasa penasaran yang tinggi sehingga tidak jarang anak sering memasukan sesuatu yang dilihat ke dalam mulut. Bagaimana dampak perubahan iklim pada kesehatan anak? Kita dapat membagi dampak kesehatan pada anak menjadi 4 dampak, yaitu dampak langsung terhadap kesehatan anak, dampak terhadap kesehatan anak melalui ekosistem, dampak terhadap kesehatan anak melalui perilaku manusia, dan dampak kesehatan pada anak akibat bencana alam.
Selain dampak panas yang ekstrem, dampak kesehatan pada anak secara langsung juga dapat terjadi akibat perubahan cuaca yang ekstrem, meliputi kekeringan, kebakaran hutan, badai, banjir, perubahan pola hujan yang ekstrim. Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan anak yang dimediasi oleh ekosistem, antara lain polusi udara, terjadinya peningkatan penyakit yang ditularkan melalui air, makanan serta vektor.
Untuk polusi udara di dalam rumah disebabkan karena memasak menggunakan kerosin atau kayu bakar dengan ventilasi yang tidak baik. Khusus demam berdarah, yang hampir tiap tahun berkontribusi menimbulkan peningkatan kematian pada anak, dihubungkan dengan keadaan alam seperti peningkatan suhu permukaan Bumi, kelembaban, dan curah hujan yang tinggi.
Keadaan ini sering luput, oleh karena dampak ini biasanya terjadi tidak langsung terjadi segera setelah fenomena alam terjadi. Misalnya kejadian kekerasan pada anak terutama anak perempuan terjadi di posko pengungsian setelah beberapa bulan pascabencana alam dan anak serta keluarganya tinggal di posko pengungsian.
Selain infeksi pada saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan juga merupakan penyakit yang paling banyak ditemui kedua. Bangladesh merupakan salah satu negara yang rentan terhadap bencana banjir, badai, maupun angin topan. Untuk mengantisipasi kejadian yang selalu berdampak tingginya angka kematian, Bangladesh menggunakan mekanisme adaptasi dan hal ini terbukti efektif.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Penyebab Gerah yang Gak Masuk Akal Paling Panas di Tangsel!|SINAUTren pemanasan global dan perubahan iklim, Heatwave peluangnya terjadi 30 kali lebih sering.
Read more »
10 Tips Agar Anak-anak Tak Jenuh Saat Perjalanan JauhPerjalanan jauh, termasuk libur lebaran atau arus balik bersama anak-anak mengharuskan orang tua kreatif agar mereka jauh dari rasa jenuh. Kiatnya?
Read more »
Catat Bunda, Ini 5 Sifat Anak Tanda Sukses di Masa DepanAda lima sifat yang menandakan bahwa anak-anak sukses di masa depan.
Read more »
Bagi THR ke Anak-Anak, Tingkah Ayu Ting Ting Bikin Ngakak AbisSebelum memberikan uang THR, Ayu Ting Ting terlebih dahulu menanyakan kepada anak-anak tersebut nama orang tua mereka.
Read more »
Libur Lebaran, Surga Mainan Anak-Anak Pasar Gembrong Sepi PengunjungPasar yang dikenal dengan surga mainan anak-anak ini berlokasi di Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.
Read more »