Meski mendapatkan embargo dari pihak Barat, minyak asal Rusia masih menyimpan daya tarik yang besar.
Myanmar sendiri merupakan salah satu negara yang terkena sanksi oleh negara-negara Barat. Ini disebabkan kudeta kekuasaan yang dilakukan junta militer negara itu kepada kelompok pro-demokrasi pada awal 2021 lalu.
Di sisi lain, Rusia juga mengalami nasib serupa pascaperang Rusia-Ukraina. Tercatat, Barat menerapkan ribuan sanksi ekonomi pada Moskow dengan harapan kehilangan isi dompetnya untuk membiayai perang. Tahun lalu, setelah serangan Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, negara-negara G7 memperkenalkan mekanisme pembatasan harga minyak yang membatasi pendapatan kas perang Kremlin sekaligus mempertahankan aliran Rusia ke pasar global.
Sementara itu, selain Myanmar, Filipina menyatakan minatnya untuk membeli produk minyak dari Rusia dan bermaksud untuk membahas masalah ini pada pertemuan Komisi Perdagangan dan Ekonomi mendatang pada bulan Oktober."Sejauh yang saya tahu, belum ada pengiriman produk minyak. Tapi pasti ada ketertarikan. Ada beberapa masalah yang sedang kami tangani.