3 Tips Mengatasi Kulit Bermasalah saat Hormon Berfluktuasi TempoCantik
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda sedang mengalami menopause, memulai atau menghentikan kontrasepsi hormonal, atau hanya mengalami fluktuasi hormon yang lebih banyak dari biasanya, kulit Anda mungkin mulai berubah. Ini bisa bermanifestasi sebagai jerawat hormonal, melasma, perubahan tekstur, dan masih banyak lagi.Dengan mengingat semua ini, akan sangat sulit untuk mengetahui bagaimana tepatnya, merawat kulit Anda selama waktu-waktu perubahan tersebut.
Minum suplemen kolagenSuplemen kolagen bukanlah ide yang buruk untuk mendukung kesehatan kulit, tetapi sangat membantu selama menopause. Pergeseran hormon khusus ini terkenal terkait dengan penurunan kolagen. Ya, kadar kolagen Anda secara alami turun sekitar 1% per tahun setelah Anda memasuki usia pertengahan 20-an, tetapi begitu Anda mencapai menopause, Anda mengalami penurunan kolagen sebesar 30 persen dalam lima tahun pertama, dan dengan penurunan 2 persen setiap tahun setelah itu.
Malaysia Latest News, Malaysia Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Jangan Takut, Ini Tips Mengungguli Pesaing Anda Selama ResesiResesi juga dapat menjadi peluang. Fokuslah untuk tetap dikenal pasar dan terus mencari peluang baru untuk berkembang.
Read more »
10 Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Stres pada RemajaTak hanya orang dewasa, para remaja juga bisa merasa stres. Untuk itu, ketahui ciri-ciri serta cara mengatasi stres pada remaja berikut ini.
Read more »
Kadin Bali Sebut Belum Terlambat Mengatasi Turis-turis NakalPemprov Bali yang membentuk satgas pariwisata sudah terlihat hasilnya, namun diperlukan keberlanjutan agar turis yang datang memahami aturan yang ada.
Read more »
Cara Mudah Mengatasi Status WhatsApp Agar Tidak Pecah Saat DiunggahBerikut ini cara mudah mengatasi status WhatsApp agar tidak pecah saat diunggah, kamu bisa langsung praktikkan sekarang
Read more »
Pemicu Munculnya Jerawat di Leher dan Cara MengatasiJerawat di leher terjadi karena produksi minyak berlebih, pori-pori kulit tersumbat, bakteri, dan peradangan.
Read more »